dan janganlah kita gila hormat, ^c  janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. ^v 

Engkau akan menjadi gila ^p  karena apa yang dilihat matamu.

Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut,

"Ia kerasukan setan ^l  dan gila; ^m  mengapa kamu mendengarkan Dia?"

Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: "Engkau gila, ^f  Paulus! Ilmumu ^g  yang banyak itu membuat engkau gila."

Sebab nama TUHAN ^c  akan kuserukan: ^d  Berilah hormat ^e  kepada Allah kita,

dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya. ^r 

Tetapi Paulus menjawab: "Aku tidak gila, Festus yang mulia! ^h  Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!

Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain ¹  dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? ^w 

Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ^z  ia mencari hormat bagi dirinya sendiri ¹ , tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Lalu berkatalah Akhis kepada para pegawainya: "Tidakkah kamu lihat, bahwa orang itu gila? Mengapa kamu membawa dia kepadaku?

Pedang menimpa segala airnya, ^g  sehingga menjadi kering! ^h  Sebab negeri itu penuh patung-patung, ⁱ  mereka menjadi gila oleh berhala-berhala mereka!

Lagipula engkau melenyapkan rasa takut dan mengurangi rasa hormat kepada Allah. ^x 

Perempuan yang baik hati beroleh hormat; ^r  sedangkan seorang penindas beroleh kekayaan.

Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal. ^g 

Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi! ^m "

Hendaklah kamu saling mengasihi ^{1  x}  sebagai saudara dan saling mendahului ^y  dalam memberi hormat.

Apabila Yehu keluar mendapatkan pegawai-pegawai tuannya, berkatalah seorang kepadanya: "Apa kabar? Mengapa orang gila ^y  itu datang kepadamu?" Jawabnya kepada mereka: "Kamu sendiri mengenal orang itu dengan omongannya!"

Babel tadinya seperti piala ^u  emas di tangan TUHAN yang memabukkan seluruh bumi. Bangsa-bangsa minum dari anggurnya, itulah sebabnya bangsa-bangsa menjadi gila.